Rapper Masa Kini
Minggu, 11 Oktober 2015
Latar Belakang Eminem
Eminem dilahirkan Dengan nama Marshall Bruce Mathers pada 17 Oktober 1972 di St. Joseph Mo. Dia memiliki ibu bernama Deborah “Debbie”
Mathers-Briggs dan ayah nya yang ber nama Marshall Mathers Jr, meski ayahnya ini mengabaikan keluarganya ketika Eminem masih bayi
Inilah Foto Eminem Atau Marshall Bruce mathers Saat ia masih kecil Lucukan hehe..
Eminem Adalah anak pertama dari dua bersaudara dan adik nya yang bernama lily meskipun eminem berwatak keras dan kaku tapi dia sangat menyangi adik nya
Saat masih berusia 18 bulan, ayahnya meninggal kan keluarga kecil nya , dan Ia pun hidup dibesarkan seorang diri oleh ibunya dalam kemiskinan Saat berusia 12 tahun, Mathers dan ibunya seringkali berpindah-pindah tempat tinggal di antara kota-kota di Missouri (termasuk Saint Joseph, Savannah dan Kansas City), sebelum akhirnya menetap di Warren, Michigan, sebuah daerah pinggiran di Detroit. diasana Eminem mempunyai Empat Teman yang setia menemaninya di saat-saat sulit di awal-awal eminem mulai mengawali karir nya
Minggu, 27 September 2015
Sejarah Rapper
SIAPA sih yang gak kenal musik rap yang juga sering disebut musik hip-hop? Zaman sekarang kalau ngomongin musik jenis ini kamu mungkin akan langsung terbayang rapper-rapper yang sering kita dengar, misal Puff Daddy atau Diddy, Kanye West, snoop dog , wiz khalifa , 50 Cent, ataupun Eminem. Mereka masing-masing memang memberikan sentuhan khas ke rap mereka, tapi mereka sama sekali bukan pencipta atau pencetus jenis musik ini. Mereka hanyalah cucu atau bahkan cicit dalam sejarah musik rap. Ini karena asal muasal rap muncul sejak tahun 1970-an. [P Diddy waktu itu masih anak-anak dan dikenal dengan nama aslinya, Sean Combs. Apalagi si Eminem, dia masih bayi bernama Marshall Mathers
Musik rap adalah bagian dari gaya hidup hip-hop. Hip-hop adalah sub-kultur yang mulai muncul di lingkungan anak-anak kulit hitam dan hispanic yang tinggal di daerah Bronx di kota New York, Amerika Serikat. Budaya hip-hop sering ditandai dengan pilihan pakaian, graffiti pada tembok, dan gerakan dance mereka. Musik hip-hop punya ciri yang khas berupa beat yang kuat dan sertai dengan lirik-lirik yang mengalir dengan enak karena kata-katanya rhyming—kayak puisi. Satu hal yang menarik, pada jaman itu, istilah “rapper” sendiri belum ada. Yang ada MC dan DJ. MC ini tugasnya ngomong diantara lagu-lagu yang diputar DJ buat ngenalin judul lagu-lagu itu atau bikin komentar-komentar lain yang bikin suasana tambah enak. Agar yang dengerin gak keganggu dengan ocehan MC, si MC akan bikin ocehannya mengalir dan menyatu dengan musiknya. Ini jadi salah satu cikal bakal rapping yang kita kenal hari ini
Pengaruh cukup besar terhadap musik rap zaman sekarang juga berasal dari akulturasi budaya Amerika dan Jamaica. Jadi, ceritanya, orang Jamaica seneng banget dengan music R&B yang dikenalkan tentara Amerika di Jamaica dan diputar radio-radio di sana. Sering dibuat semacam tempat dansa dadakan [Mendadak R&B?] dengan cara memasang sound-system yang cukup gede buat didengar orang-orang di sekitaranya. Karena orang Jamaica pada waktu itu gak bisa bikin musik R&B sebagus orang Amerika, biasanya musik R&B yang dimainkan adalah rekaman dari musisi Amerika. Dan agar ada unsur Jamaica-nya, selalu ada MC lokal (orang Jamaica) yang nge-“toast” selama musik berjalan. Toasting itu pokoknya adalah aktivitas ngoceh sambil musik jalan terus. Kadang yang di-oceh-kan itu frasa-frasa atau kata-kata sederhana yang bisa bikin tambah semangat orang-orang yang sedang joget, misal “move it, move it” atau “work it, work it” [dan ini tentu dengan logat Jamaica yang berat dan seksi itu]
Dengan beberapa pengaruh ini, ditambah “penemuan-penemuan baru” yang muncul dalam teknik musik hip hop, jenis musik ini semakin disukai oleh makin banyak orang. Kreativitas terus berkembang. DJ mulai macem-macem ide, tingkah, dan tekniknya. Dengan turntable ganda, DJ mulai menggunakan teknik-teknik breaking dimana bagian-bagian lagu tertentu akan ditelanjangi sehingga hanya beat dasar yang kedengar atau scratching dimana piringan hitam akan diputar maju dan mundur secara cepat sehingga keluar bunyi yang khas, dan teknik-teknik lain. Meningkatnya kemampuan DJ juga diiringi dengan perkembangan yang pesat dari partner-nya, yaitu sang MC. MC semakin kreatif dalam membuat cerita dan lirik-liriknya menjadi sebuah tontonan tersendiri selain musik yang mengiringinya. Fokus mulai sedikit banyak beralih pada MC itu sendiri. Remaja kulit hitam, hispanic, maupun minoritas lainnya di Amerika mulai giat melatih kemampuan ngoceh dengan cerita yang menarik dan dalam melodi yang enak didengar. Ocehan anak satu akan nyambung dengan anak lainnya dan dan bahkan bisa saling menjawab. Dari sini nanti berkembang pula yang disebut battle, yaitu adu lirik—saling jawab, saling serang. Eniwei, setelah semakin banyak orang bikin musik jenis ini, akhirnya sejarah mencatat rekaman musik rap pertama yang meledak secara komersial dan mendapat perhatian serta pengakuan publik secara luas. Kelompok yang membawakannya bernama Sugar Hill Gang dan lagunya berjudul Rapper’s Delight. Bahkan kata “rapper” itupun dipopulerkan oleh lagu ini. Orang mulai menyebut istilah rapper untuk menggantikan kata MC
Seperti dalam genre musik lain, genre rap-pun mulai berkembang menjadi beberapa “jenis” musik rap. Memang sepertinya nggak ada textbook yang dengan jelas membagi jenis-jenis musik rap, tapi dari pengamatan sehari-hari kita bisa lihat paling tidak ada beberapa jenis. Yang mungkin paling sering kita dengar beritanya adalah gangsta rap (rap-nya gangster gitu maksudnya). Kalau mau, baca juga boks yang cerita tentang gangsta rap ini—West Coast vs. East Coast]. Selain karena jenis rap ini emang populer, kita kadang lebih sering denger jenis rap ini karena para rappernya juga sering bikin ulah sehingga berita tentang gangsta rap ini menjadi semakin banyak muncul. Kamu mungkin kenal Tupac Shakur, Notorious B.I.G., Snoop Dogg, dan lain sebagainya—mereka masuk kategori gangster ini. Dulu P-Diddy dan Jay-Z kayaknya juga bisa dikatakan jelas masuk ke kategori ini, tapi sekarang gak jelas juga. Lebih banyak ke arah pop-rap kayaknya. Tema-tema mereka sudah bukan tentang hidup gangster di jalanan melulu. Banyak rapper yang topik liriknya berubah dengan perubahan-perubahan yang dia alami dalam kehidupan sehari-hari. Manusiawi. Terus ada juga rap yang warna Jamaica-nya sedikit lebih kental, dulu Wyclef Jean suka main jenis ini, tapi mungkin sekarang bisa juga udah berubah. Terus ada party-rap, dulu Will Smith (waktu itu masih tergabung dalam duo bernama DJ Jazzy Jazz and the Fresh Prince) suka membawakan lagu yang tema-temanya pesta dan acara-acara lain yang suasananya enak. Satu hal yang patut dicatat tentang Will Smith adalah bahwa dia punya komitmen yang besar untuk tidak pakai kata-kata kasar — atau orang bule biasa nyebut-nya sebagai four-letter-words — dan temanya-pun selalu positif. Ada juga rapper yang akhir-akhir ini yang semakin ngetop yang namanya Kanye West. Dia sih masih pakai kata-kata kasar di sana sini (tapi nggak diobral banget juga) tapi tema lagu-lagunya beda dengan rekan-rekannya. Kanye kadang romantis, kadang humoris, kadang satiristis. Dalam albumnya Late Registration, justru banyak lirik dan skit yang cerita seolah-olah dia miskin banget. Ini 180% kebalikan dengan rapper-rapper lain yang biasanya akan cerita tentang perhiasannya, duitnya, cewek-ceweknya, dan mobil-mobilnya (baik low-rider yang bisa naik-turun pake suspensi hidrolik maupun mobil-mobilnya yang pake dubs—itu lho pelek bling-bling yang ukurannya 20 inch ke atas.) Ini contoh aktualisasi sense of humor-nya si Kanye. Terus ada juga sound yang disebut G-funk yang dikenal oleh rapper-rapper west coast (yaitu di California, AS). G-funk ini banyak dipopulerkan oleh rapper bernama Warren G. Terus tentu saja kita tahu bahwa mulai ada rapper-rapper kulit putih yang mencoba nasibnya dalam dunia yang dikuasai oleh orang berkulit hitam ini. Tersebutlah beberapa nama seperti Vanilla Ice, Eminem, Linkin Park, Crazy Town, Limp Bizkit dan lain lain yang menyajikan rap versi mereka masing-masing. Seperti kita tahu, tingkat kesuksesan mereka-pun berbeda-beda. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa rap oleh orang kulit putih tidak [atau belum?] sebesar rap oleh, misalnya keturunan hispanic di Amerika. Jika kita ingat, cerita mengenai lahirnya cikal bakal musik rap di atas, kita akan ingat bahwa Bronx selain dipadati oleh orang kulit hitam juga dihuni oleh banyak orang keturunan hispanic. Jadi maklumlah bahwa penggemar musik rap pada umumnya adalah orang kulit hitam dan keturunan hispanic. Namun itupun lambat laun berubah. Fenomena yang ada sekarang sering disebut cross-over, yaitu menyebrangnya orang kulit putih dan etnik lain-lain menjadi penggemar musik rap. Rap has gone
Langganan:
Komentar (Atom)

